konsep pendidikan dalam PERSIS, NU, INS dan SA

BAB I

PENDAHULUAN


 

  1. latar belakang masalah

Pendidikan dalam Islam merupakan sebuah rangkaian proses pemberdayaan manusia menuju kedewasaan baik secara akal, moral, untuk menjalankan fungsi-fungsi kemanusiaan yang diemban sebagai seorang hamba di hadapan kholiq-Nya dan sebagai kholifah pada alam semesta

Sejarah pendidikan secara umum mengandung kegunaan yang sangat besar bagi kehidupan umat manusia, karena sejarah menyimpan, serta mengandung kekuatan yang dapat menimbulkan dinamisme dan melahirkan nilai-nilai baru bagi pertumbuhan serta perkembangan pendidikan manusia.


 

B. rumusan masalah

    1. Bagaiman konsep pendidikan dalam PERSIS?

    2. Bagaiman konsep pendidikan dalam Nahdlatul 'Ulama?

    3. Bagaiman konsep pendidikan dalam INS?

    4. Bagaiman konsep pendidikan dalam SA (santri asromo)?


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 

BAB II

PEMBAHASAN

  • PERSIS (Persatuan Islam) 1923

Persatuan islam (persisi) didirikan secra resmi pada tanggal 12 september 1923 di Bandung oleh sekelompok orang islam yang berminat dalam studi dan aktifitas keagamaan yang dipimpin oleh Zam Zam dan Moh Yunus. Organisasi ini bergerak dibidang sosial keagamaan

PERSIS didirikan atas dasar Islam, dengan tujuan untuk mengamalknan ajaran islam dari segi kehidupan anggotanya dalam masyarakat, dan untuk menempatkan kaum muslim pada ajaran akidah dan syariah yang murni berdasarkan al-Qur'an dan hadits

Sistem pendidikan PERSIS terdiri dari: roudlatul Athfal 2 tahun, ibtidaiyyah 6 tahun, tajhijiyyah 2 tahun, tsanawiyah 4 tahun, diniyyah 'ula 6 tahun, diniyyah wustha 4 tahun, muallimin 2 tahun, pesantren luhur 4-5 tahun.

Disamping ilmu-ilmu keislaman juga diperkenalkan beberapa buku yang secara khusus membahas persoalan keorganisasian dan kejamiyyahan PERSIS. Ditingkat muallimin pelajaran umum juga diajarkan, seperti bahasa indonesia, bahasa inggris, matematika, ilmu pengetahuan sosial, pendidikan kesehatan dan pendidikan keguruan.

Pada tahun 1988 terjadi perubahan yang cukup mendalam sistem pendidikan PERSIS, yakni ketika pimpinan pesantren PERSIS secara kelembagaan mengijinkan para santrinya untuk mengikuti ujian negara dalam bentuk evaluasi tahap akhir persamaan. Hal ini berlaku bagi siswa yang merampungkan studinya ditingkat tsanawiyyah maupun tingkat mu'allimin. Hal ini merupakan langkah besar bagi persis karena pada masa kepemimpinanya sebelumnya dibawah pimipinan KH.E. Abdurrahman, para santri dan siswanya tidak boleh mengikuti ujian negara yang salah satu tujuan utamanya mendapatkan ijazah negri. Dalam perspektif kyai hal ini akan memepengaruhi sisi dan orientasi para siswa didik dilingkungan persis untuk menjadi ualama' menjadi cenderung pragmatis seperti pegawai negri.

  • Konsep pembaharuan pendidikan islam pada NU tahun 1926

Nahdltul 'Ulama didirikan di Surabaya pada tanggal 31 januari 1926 M. Bertepatan dengan tanggal 16 rajab 1344 H. Oleh kalangan ulama penganut madzhab yang seringkali menyebut dirinya sebagai golongan Ahlussunnah Wal jamaa'ah yang di pelopori KH. Hasyim Asy 'ari dan KH. Wahab Hasbullah.

Motifasi utama berdirinya NU adalah untuk mengorganisasikan potensi dan perenan ulama pesantren yang sudah ada. Untuk digunakan sebagai wadah untuk mempersatukan dan menyatukan langkah para ulama' pesantren didalam tugas mengabdikan yang tida terbatas kepada masalah kepeantrenan dan kegiatan ritual isla saja, tetapi lebih ditingkatkan lagi agar par ulama lebih peka terhadap masalah-masalah sosiala ekonomi dan masalah-msalah kemasyarakatan pada umumnya.

Dibidang pendidikan dan pengajaran NU membentuk satu lembaga khusus untuk menaganinya, yaitu ma'arif yang bertugas untuk membuat perundang-undangan dilembaga pendidikan atau sekolah yang berada dibawah naungan NU.


 

  • Indonesian Nederland School (INS)

INS adalah sebuah sekolh yang didirikn oleh tokoh sumatra barat yaitu M Syafei pada tanggal 31 oktober 1926. sekolah ini berada disebuah desa dengan nama kayutanam, sumatra barat oleh karena itu sekolah ini lebih dikenal dengan sebutan INS kayutanam. Sekolah ini berawal dari sebuah rumah yang disewa sebgai kelas belajar. Namun kemudian dengan sebuah tekad dan cita-cita kuat, INS berkembang menjadi sebuah kampus.tetapi Ins masih berdiri dikayutanam sumatra barat. Sebagai sebuah lembaga pendidikan, INS memiliki falsafah pendidkan yang berorientasi kepad bakat serta aktif, kreatif dan prodoktif yang berlandasakan kepada alam yang berkembang.

Didalam kurikulumya Moh Syafei membedakan antara pendidikan dan pengajaran menurutnya, pendidikan berfungsi melatih jiwa dan hati. Sedangkan pengajaran berfungsi sebagai pengisi otak. Dalam penyusunan kurikulum kedua unsur itu dipadukan. Materi kurikulum berisi bahan-bahan teoritis, pendidikan dengan belajar praktis serta dipadukan dengan kreatifitas anak-anak yang terarah dan terprogram untuk memproduksikan karya yang bernilai dan bermanfaat.untuk itu disusunya kurikulum yang terdiri atas mata pelajaran teori dan mata pelajaran ketrampilan. INS kayutanam dalam menerapkan kurikulum pendidikanya terutama dalam bidang ketrampilan senantiasa dikaitkan dengan tujuan menanamkan jiwa aktif kepada siswa, dengan demikian setiap pengajara mengandung latar belakang pembinaan yang berbeda tetapi mengarah pada tujuan akhir yaitu mampu hidup mandiri serta bermanfaat bagi masyarakat.


 

  • Konsep pembaharuan pendidikan islam pada santri asromo tahun (1932)

Santri asromo didirikan di desa pasir ayu kabupaten majalengka tepatnya pada tahun 1932. adapun yang melatar belakangi Abdul Halim dalam mendirikan santri sromo itu ada tiga faktor:

  • Rasa tidak puas atas pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah Belanda.
  • Tidak puas atas hasil pendidikan yang diselenggarakan oleh peantren waktu itu.
  • Ingin mengadakan pembaharuan, modernisasi dan penyegaran pendidikan.

Adapun kurikulum santri asromo menuru Abdul Halim pendidikan yang dibutuhkan harus menyangkut tiga faktor yang mesti diperhatikan yakni:

  1. pendidikan batin (ahlaq)
  2. pendidikan sosial (ijtima')
  3. pendidikan ekonomi (iqtisad)

adapun pelaksanaan kurikulum SA didasarkn atas prinsip pendidikan selama 24 jam. Kurikilum dibagi menjadi dua intra dan ekstra kurikulum:

  • intra kurikulum: diselenggarakan mulai pagi jam 07.00 sampai 13.00 dan pelajaran yang diberikan adalah pelajaran agama, dan pelajaran cara teoritis
  • ekstra kurikulum: diselenggarakan jam 13.00 sampai 22.00 pelajran yang diberikan berupa bimbingan praktis, yakni meliputi kepramukaan, ketrmpilan mengaji (qiroat) yang diberikan menjelang magrib,dan dimalam hari diberikan bimbingan khusus pidato dan bimbingan sekolah lainya.


 

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

  • Pesantren PERSIS secara kelembagaan mengijinkan para santrinya untuk mengikuti ujian negara dalam bentuk evaluasi tahap akhir persamaan.
  • Dibidang pendidikan dan pengajaran NU membentuk satu lembaga khusus untuk menaganinya, yaitu ma'arif yang bertugas untuk membuat perundang-undangan dilembaga pendidikan atau sekolah yang berada dibawah naungan NU
  • INS kayutanam membagi kurikulum pendidikan menjadi dua yaitu mata pelajaran teori dan mata pelajaran ketrapilan yang mengarah pada tujuan akhir, yaitu mampu hidu mandiri, serta bermanfaat bagi masyarakat.
  • Adapun kurikulum santri asromo menuru Abdul Halim pendidikan yang dibutuhkan harus menyangkut tiga faktor yang mesti diperhatikan yakni:
    • pendidikan batin (ahlaq)
    • pendidikan sosial (ijtima')
    • pendidikan ekonomi (iqtisad)

          


 


 

REFERENSI

Dra Harun asrohah. M.Ag. sejarah Pendidikan Islam Jakarta: Logos wacana ilmu, 2001

Drs. Hasbullah, Kapita Selekta Pendidikan Islam di Indonesia Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,1999

M. Ali Hasan, Mukti Ali, Kapita Selekta Pendidkan Agama Islam, Jakarta: Pedoman ilmu jaya,2003

Comments

Post a Comment

Silahkan Berkomentar......