Jika Ibu Hamil Kurang Vitamin dan Mineral
Jika Ibu Hamil Kurang Vitamin dan Mineral
Vera Farah Bararah - detikHealth
Jakarta, Ibu hamil harus punya cukup nutrisi. Jika ibu hamil kekurangan nutrisi dan vitamin maka bisa menimbulkan masalah pada kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya. Apa saja akibatnya?
Kebutuhan nutrisi tertentu yang meningkat membuat ibu hamil berisiko mengalami defiensi pada beberapa vitamin dan mineral. Maka itu ibu hamil perlu mempertahankan pola makan sehat dan seimbang.
Jika ibu hamil kekurangan nutrisi dan vitamin seperti dikutip dari Livestrong dan Babyfit, Jumat (11/2/2011) maka ini yang akan terjadi:
Kekurangan asam folat
Asam folat atau vitamin B9 membantu tubuh memproduksi dan mempertahan sel-sel baru, sedangkan pada awal kehamilan asam folat mendukung produksi darah dan sel darah.
Kebutuhan asam folat saat hamil meningkat dari 400 mg per hari menjadi 600 mg per hari. Jika terjadi kekurangan asam folat saat hamil maka berisiko melahirkan prematur, cacat tabung saraf (neural tube defect).
Kekurangan vitamin A
Ibu hamil berisiko mengalami kekurangan vitamin A terutama selama trimester terakhir ketika permintaan untuk janin yang dikandung dan ibu hamil sendiri meningkat.
Asupan vitamin A yang kurang selama hamil bisa mempengaruhi kemampuan penglihatan dan juga perkembangan paru-paru janin.
Kekurangan zat besi
Dalam laporan The Journal of Nutrition edisi 2003 menuturkan selama hamil volume darah meningkat sebesar 35-40 persen. Sel darah mengandung protein hemoglobin yang memerlukan mineral zat besi. Hemoglobin ini akan membawa oksigen ke sel-sel tubuh ibu dan janin, karenanya zat besi menjadi nutrisi yang penting.
Transfer zat besi ke janin akan meningkat selama minggu ke-30. Jika kadar zat besi yang ditransfer rendah akan membuat janin tidak mendapatkan asupan zat besi yang cukup (berisiko berat badan lahir rendah) dan ibu juga akan mengalami kekurangan yang berisiko anemia.
Kekurangan kalsium dan vitamin D
Kebutuhan kalsium dan vitamin D akan meningkat selama kehamilan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan tulang serta gigi bayi. Jika asupan kalsium dan vitamin D tidak mencukupi, maka bayi akan mengambilnya dari tulang ibu. Hal ini meningkatkan risiko osteoporosis pada ibu dan infeksi pernapasan pada bayi.
Kekurangan vitamin B12
Vitamin B12 diperlukan tubuh untuk membentuk DNA, RNA, lemak dan beberapa hormon serta protein yang berperan penting untuk membentuk sel darah merah dan menjaga saraf tetap bekerja dengan baik.
Selama hamil cadangan vitamin B12 dalam tubuh kemungkinan habis yang membuatnya berisiko mengalami defisiensi. Kekurangan vitamin B12 bisa menyebabkan komplikasi pada kehamilannya.
(ver/ir)
Vera Farah Bararah - detikHealth
Jakarta, Ibu hamil harus punya cukup nutrisi. Jika ibu hamil kekurangan nutrisi dan vitamin maka bisa menimbulkan masalah pada kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya. Apa saja akibatnya?
Kebutuhan nutrisi tertentu yang meningkat membuat ibu hamil berisiko mengalami defiensi pada beberapa vitamin dan mineral. Maka itu ibu hamil perlu mempertahankan pola makan sehat dan seimbang.
Jika ibu hamil kekurangan nutrisi dan vitamin seperti dikutip dari Livestrong dan Babyfit, Jumat (11/2/2011) maka ini yang akan terjadi:
Kekurangan asam folat
Asam folat atau vitamin B9 membantu tubuh memproduksi dan mempertahan sel-sel baru, sedangkan pada awal kehamilan asam folat mendukung produksi darah dan sel darah.
Kebutuhan asam folat saat hamil meningkat dari 400 mg per hari menjadi 600 mg per hari. Jika terjadi kekurangan asam folat saat hamil maka berisiko melahirkan prematur, cacat tabung saraf (neural tube defect).
Kekurangan vitamin A
Ibu hamil berisiko mengalami kekurangan vitamin A terutama selama trimester terakhir ketika permintaan untuk janin yang dikandung dan ibu hamil sendiri meningkat.
Asupan vitamin A yang kurang selama hamil bisa mempengaruhi kemampuan penglihatan dan juga perkembangan paru-paru janin.
Kekurangan zat besi
Dalam laporan The Journal of Nutrition edisi 2003 menuturkan selama hamil volume darah meningkat sebesar 35-40 persen. Sel darah mengandung protein hemoglobin yang memerlukan mineral zat besi. Hemoglobin ini akan membawa oksigen ke sel-sel tubuh ibu dan janin, karenanya zat besi menjadi nutrisi yang penting.
Transfer zat besi ke janin akan meningkat selama minggu ke-30. Jika kadar zat besi yang ditransfer rendah akan membuat janin tidak mendapatkan asupan zat besi yang cukup (berisiko berat badan lahir rendah) dan ibu juga akan mengalami kekurangan yang berisiko anemia.
Kekurangan kalsium dan vitamin D
Kebutuhan kalsium dan vitamin D akan meningkat selama kehamilan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan tulang serta gigi bayi. Jika asupan kalsium dan vitamin D tidak mencukupi, maka bayi akan mengambilnya dari tulang ibu. Hal ini meningkatkan risiko osteoporosis pada ibu dan infeksi pernapasan pada bayi.
Kekurangan vitamin B12
Vitamin B12 diperlukan tubuh untuk membentuk DNA, RNA, lemak dan beberapa hormon serta protein yang berperan penting untuk membentuk sel darah merah dan menjaga saraf tetap bekerja dengan baik.
Selama hamil cadangan vitamin B12 dalam tubuh kemungkinan habis yang membuatnya berisiko mengalami defisiensi. Kekurangan vitamin B12 bisa menyebabkan komplikasi pada kehamilannya.
(ver/ir)
Comments
Post a Comment
Silahkan Berkomentar......