Jutaan Sarjana jadi Pengangguran di tahun 2012

 Angka pengangguran mengalami fluktuasi setiap tahunnya. Berdasarkan grafik data Direktorat Pendidikan Tinggi, angka pengangguran Sarjana (S1) pada Februari 2007 lalu tercatat sebanyak 409.900 orang. Namun di tahun 2008, angka itu bertambah jadi 626.200 orang.

Sosiolog yang juga guru besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Sosiolog Universitas Andalas (unand) Padang, Damsar, menyatakan, jika setiap tahun kenaikan rata-rata 216.300, maka pada Februari 2012 ada lebih dari sejuta penganggur terdidik. Itu belum ditambah lulusan diploma yang menganggur. Dalam rentang waktu 2007-2010 saja, tercatat peningkatan 519.900 orang atau naik sekitar 57%.


Angka pengangguran tidak hanya disumbang oleh masyarakat yang memiliki pendidikan rendah, tapi tak jarang juga banyak pengangguran terdidik yang kesulitan memperoleh pekerjaan sehingga menjadi beban bagi negara. Indeks Presrasi Akademik (IPK) nyatanya tidak begitu berpengaruh, jika tidak memiliki keahlian khusus yang menjadi faktor penarik bagi perusahaan untuk merekrutnya.

Menurut Damsar, menyatakan bahwa disadari atau tidak, setelah mahasiswa diwisuda bukan berarti selesai belajar dan berjuang. Justru ketika seseorang diwisuda, berarti dia resmi dilantik menjadi pengangguran dan otomatis menambah angka pengangguran.
“Setelah diwisuda inilah eks mahasiswa mulai berusaha agar mendapatkan perkerjaan yang layak untuk masa depannya sendiri, entah itu 3 bulan, 6 bulan, atau bahkan berbulan-bulan dia akan melepas status pengangguran nya itu,” tutur Damsar seperti dilansir Padang Ekspres, kemarin.

Usai diwisuda, mantan mahasiswa akan dihadapkan pada beberapa pilihan yang nantinya akan menentukan jalan hidup mereka. Sebagain dari mereka memilih mencari pekerjaan, dan sebagian lagi memilih berwirausaha. Ada pula yang memutuskan langsung melanjutkan pendidikan ke jenjang S2, dan bahkan ada yang langsung menikah.

Karenanya Damsar menghimbau agar lulusan universitas jangan terlalu banyak berharap kepada pemerintah. Sebab, mencari pekerjaan di zaman sekarang cukup sulit, apalagi bagi mereka yang tidak memiliki skill dan prestasi akademiknya rendah, tentu jalan mencari pekerjaan semakin sulit.

“Percuma jika pemerintah hendak mengurangi angka pengangguran tapi eks mahasiswa itu tidak berusaha untuk merubah hidup kita sendiri,” tuturnya.(jpnn)
Kopertais12.or.id

Comments

Post a Comment

Silahkan Berkomentar......